>

Ketika Dokter Mulai Menjadi DUKUN!!

Suatu hari, mamat pergi ke dokter untuk memeriksakan penyakit yang dideritanya.. Ceritanya mamat sering sakit perut, kemudian sambil mual sampai sering muntah-muntah.. Nah, sesampai di tempat dokter, mulailah percakapan di antara mamat dan pak dokter..

stetoskop dokter

Mamat: Dokter, saya mau berobat..

Dokter: Keluhannya apa mas?

Mamat: saya sering sakit perut dok, kadang disertai mual, sampai muntah-muntah..

Dokter: Ada pusing gak? tanya dokter yang sambil mencatat keluhan mamat

Mamat: Iya dok,, kalau sudah sakit perut kepala langsung pusing, keringat dingin keluarnya langsung banyak banget..

Dokter: Oh, terus ada sesak nafas?

Mamat: Iya dok, kadang-kadang sesak nafas.. Penyakit ini sudah lama dok,,, saya sudah berobat berkali-kali tapi tidak pernah ada perubahan sedikitpun..

Setelah bertanya ini itu, dokter pun langsung memberikan obat kepada mamat.. 

Dokter: Ini obatnya.. Yang ini diminum 2 kali sehari setelah makan. Dan yang ini 3 kali sehari juga setelah makan..


Mamat langsung melongo melihat dokter yang cuma memencet-mencet perutnya pakai alat yang di kuping itu, setelah itu memberikan obat.

Sobat, di atas hanyalah sebuah cerita dari kejadian nyata yang sering kita alami.. Di mana saat kita berobat, dokter hanya bertanya keluhannya apa, memencet-mencet perut pakai stetoskop yang kelihatannya tidak begitu serius, kemudian langsung memvonis macam-macam terhadap penyakitnya..

Malahan beberapa hari lalu ada teman saya yang memeriksakan penyakitnya, bahkan dokter tidak memeriksanya sama sekali kecuali hanya bertanya keluhannya apa! Wah, ini lebih parah..

Mengapa dokter masa kini seperti itu? Apakah karena mengejar banyaknya antrian sehingga cara memeriksanya pun seperti seorang penggembala yang menghitung kambing-kambingnya memasuki kandang?

Kemudian, setelah itu dokter terkesan cuma main tebak-tebakan tentang penyakit pasien. Ini kena penyakit ini, itu kena penyakit itu. Dikasih obat, kalau tidak sembuh periksa lagi..

Seolah-olah kita ini cuma dijadikan bahan praktek obat..

Dokter, sekarang jaman sudah moderen.. Sudah banyak alat-alat moderen di rumah sakit yang bisa Anda gunakan...

Kan bisa kami dicek darahnya dulu, atau dicek kencingnya dulu, atau dicek pakai alat-alat lain untuk mendapatkan titik terang tentang penyakit kami, supaya vonisnya lebih baik lagi dibanding cuma sekedar menggunakan stetoskop..

Bukannya kami meragukan kemampuan pak Dokter atau bu Dokter menggunakan stetoskop itu.. Cuma saya pernah memiliki pengalaman buruk, dulu saya pernah dibilang usus buntu. Tapi setelah saya periksa langsung ke RS untuk USG ternyata tidak.. Hayo.. Dan celakanya saya sudah minum banyak sekali obat dari bu dokter..

Pernah juga saya divonis Liver.. Setelah saya memberanikan diri untuk ngecek USG langsung lagi, ternyata liver saya tidak masalah.. Ini bagaimana sih?

Artinya kami ini siap bayar kalau cuma untuk periksa darah dan kencing.. Bahkan mau USG pun kami siap, asalkan diperlukan dan tentunya atas persetujuan kami juga..

Lebih baik keluar uang, yang penting penyakitnya lebih jelas diketahui dari pada cuma dikasih obat, tapi penyakitnya belum jelas apa..! Itu juga supaya dokter bisa memberikan obat yang tepat juga untuk kami..
Dokter sudah paham kan,, banyak penyakit yang gejalanya sama, tapi ternyata penyebabnya berbeda..
Nah, sekali lagi di jaman moderen ini sudah saatnya lah Pak dokter dan bu dokter harus memanfaatkan teknologi kesehatan yang telah disediakan.. Jadi tidak lagi harus main tebak-tebakan..

Anda kan dokter, bukan dukun.. Jadi tetaplah menjadi dokter, dan jangan pernah berubah menjadi dukun..

Kalau dukun sih wajar,, bertanya tentang keluhan pasiennya apa, kemudian langsung memvonis apa penyebab penyakitnya. Soalnya kan dukun ada "yang membantu" dan membisikkan ke telinga mereka (mungkin seperti itu).. Nah, kalau dokter yang membantu itu teknologi dok..

Kalau kiranya pasien penyakitnya sudah lama, terus sudah sering berobat dengan dokter, alangkah baiknya pasien dirujuk saja ke rumah sakit yang mungkin alatnya lebih lengkap.. 

Dari pada dokter salah vonis, kan itu bahaya.. Berarti dokter memberikan obat yang tidak tepat untuk penyakit kami..!! Kalau obatnya tidak tepat, kemudian kami konsumsi dalam waktu yang cukup lama, itu kan bahaya dok..!

Ya sudah,, mohon kritikan ini diterima dengan baik ya pak dokter dan bu dokter,, jangan marah dengan tulisan saya..ini semua juga guna membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi.. :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketika Dokter Mulai Menjadi DUKUN!!"

Post a Comment