>

Perkembangan Anakku, Alhamdulillah Sekarang Sudah Bisa Duduk

Kemarin pagi saat bekerja, tiba-tiba ada sms masuk di hp saya. Pas saya periksa, ternyata itu adalah sms dari Istri saya yang mengabarkan tentang perkembangan anak saya. Waduh, ini adalah hal yang paling saya sukai. Yaitu mendengar kabar dari anak tercinta yang sekarang lagi jauh di kampung. Apa lagi rasanya kangen sekali, jadi kalau mendengar tentang perkembangan baik dari sang anak pasti rasanya dapat terobati kangen tersebut.

Isi pesan istri saya kurang lebih seperti ini: "mas..beby sekarang udah bisa dari merayap terus bangun duduk sendiri. Apa lututnya udah bisa dia angkat..udah mulai merangkak dia mas.. sekarang beby udah 8 bulan 3 hari"

bayi duduk manis
Rikwan Anakku :)
Alhamdulillah, senangnya mendengar bebyku sudah merangkak. Sebelumnya dia masih nggelasut (jawa). Artinya, merayap dengan perutnya. Nggelasut itu ibarat ngesot lah, tapi ini bagi bayi yang ngesot dengan perut.

Kalau dilihat dari usianya yang 8 bulan, sebenarnya itu adalah hal biasa ya bunda. Sebab banyak bayi yang sudah merangkak bahkan jauh lebih muda dari itu. Tapi, jika dibanding teman-temannya seumuran yang ada di kampung saya, anakku termasuk cepat perkembangannya. Teman-teman yang lainnya bahkan ada yang belum tengkurap lo he he..Sementara bayi saya sudah bisa merangkak, dan duduk sendiri.

Wah, rasanya jadi pengen cepat pulang kampung dan menggendongnya lagi..Benar-benar kangen rasanya. Dulu saat saya ke kota mencari kerja, beby masih berusia 3.5 bulan. Usia itu adalah usia paling menggemaskan dalam perkembangan anak. Mulai pintar ketawa, pintar berguling-guling, ngoceh subuh-subuh, dan banyak perkembangan anak lainnya yang tentunya cukup menggemaskan.

Tapi sayang, saat-saat istimewa tersebut harus saya tinggalkan begitu saja. Sebenarnya saya sangat sedih harus berpisah dengan anak dan istri tercinta. Tapi bagaimana lagi, keadaan lah yang membuat saya harus mencari kerja di kota, dan sementara meninggalkan mereka dulu.

Inya Allah, lebaran ini saya pulang kampung ke kampungnya istri saya di Bahonsuai, kabupaten morowali, sulteng. Meskipun jarang yang ditempuh sangat jauh, tapi saya akan tetap semangat demi menjemput anak istri saya, dan mengajaknya tinggal di kota.

Walaupun di kota cuma ngekos, tapi demi kebersamaan semua itu harus saya lakukan. Bagi saya, kebersamaan dengan anak dan istri itu jauh lebih penting ketimbang harus tidur di atas uang, tapi tidak bersama anak istri.

Apalagi mengingat beby masih terus berkembang. Jadi sangat sayang kalau saya melewatkan perkembangan darinya. Saya ingin melihat bebyku mulai berdiri, berjalan, dan mulai memanggilku dengan kata "papa" :). Maklum, meskipun saya orang jawa, tapi istri bukan orang jawa. Jadinya anaknya disuruh panggil papa dan mama he he..

O iya, sejak umurnya 6 bulan lalu bebyku sudah bisa menyebut kata papa lo bunda. Bahkan sering sekali dia ucapkan kata istriku. Saya yakin, dia sangat kangen sama papanya ini.. :'). saya percaya itu karena setiap hari saya juga merindukannya. 

Insya Allah, tunggu papa lebaran ini ya nak.. :')

Subscribe to receive free email updates: