>

Susahnya Kalau Istri Di Kampung :(

Pagi ini, suasananya tak seperti biasanya. Kalau biasanya selalu ada irama ribut istri memasak di dapur, kali ini benar-benar senyap seperti modus senyap pada hp ini.

Yah, mau di apa lagi.. Istri juga masih kangen sama orang tuanya.. jadi terpaksa tertinggal di kampung dulu waktu pulang ke morowali kemarin.

Cuman yang jadi masalah sekarang adalah: ternyata saya tidak sanggup lagi kalau harus jauh-jauh dari istri. Bener sobat, sehari bagai sebulan, apa lagi kalau sampai sebulan? Bagaimana coba?

Hari ini, tanggal 24 september 2016 berarti sudah 9 hari saya meninggalkan anak dan istri menuju kota Palu lagi. Sebenarnya kata "sudah 9 hari" adalah "baru 9 hari". Tapi karena saya merasa 9 hari adalah waktu yang sangat lama kalau jauh dari anak istri, maka saya katakan sudah lama banget, sudah 9 hari saya berpisah dengan istri saya :'(

Susah, pokoknya susah. Bukannya apa, masalahnya saya sudah terlanjur begantung kepada istri untuk mengurusi keperluan di rumah (lebih tepatnya di kos)..

Biasanya pagi sudah ada yang siapin makanan, ada yang mencucikan pakaian, ada yang menyapu lantai, ini sekarang semuanya harus saya lakukan sendiri. Mulai dari menyiapkan makanan, bersih-bersih, mencuci, dan yang lebih berat adalah tidur sendiri.. Huhuhu.. :'(

Pagi, mau sarapan pas buka rice cooker, eee.. dah jadi sarang semut.. Pulang kerja mau minum, ee galonnya dah jadi kolam renang semut juga.. ditinggal keluar sebentar, weladalah kasur dijebolin tikus.. Bagaimana tak sedih kawan?

Belum malam, kalau pegel-pegel tidak ada yang mencet-mencet punggung lagi. Sedih, pokoknya sedih kalau jauh dari istri..

Biasanya enak, pagi kalau pas mandi lupa handuk tinggal bilang:

Saya: "sayang, handukku ketinggalan" 

Binik jawab: "iya mas, aku ambilin dulu"

Tapi sekarang, karena manusianya tidak ada, maka kalau saya bilang:

"sayang, handukku ketinggalan nih"

yang ada cuma:

"tokek.. tokekk!!!"

Bukannya saya mengeluh akan keadaan yang mengenaskan ini. Ini cuma curhat dari suami muda yang masih ganteng belia dan smart. Suami yang juga manis ini telah membuktikan, bahwa hidupnya bakalan susah kalau jauh dari sang istri..

Jadi, bagi Anda, jangan jadi suami yang takabur atau sombong!! Mentang-mentang banyak duit, mentang-mentang badan sehat dan kuat, punya rumah, mobil dan merasa punya segalanya, akhirnya binik dicampakkan seolah-olah tak membutuhkannya.

Nah, setelah binik jauh baru sadar kalau kehadirannya sangat berarti bagi kita..

Yup, bebeb cepet pulang ya beb, papi lagi sakit ni.. :(

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Susahnya Kalau Istri Di Kampung :("

  1. Untung aku masih bujang ,sehingga bebas minta bantuan sama bini siapa saja :D

    ReplyDelete